Saturday, November 19, 2016

PUISI #10

BATU ASING LIR E DAN PASIR
Oleh Burhan Nurdin

Ini tentang Lir E
Batuan kecil terhantam ombak,
Terukir alam tersayat pekat,
Meski dijadikan tempat bertengger burung gagak,
Namun keyakinan kita tetap bersinar seindah merak,
Maka abaikan saja mereka yg berteriak hingga serak,

Lir E,
Kitalah batuan asing,
Menjadi berbeda diantara banyak orang yg memilih sama,
Menjadi batuan yg tak mudah terbawa deru ombak selatan,

Aduhai
Bukankah kita telah tahu?
Perasaan memang mudah bermimpi,
Perasaan terlalu mudah pula memendam harap,
Sibuk merangkai suatu kejadian,
Sibuk pula dengan rasa ketar ketir menyusun dugaan,

Lir E,
Akulah batuan asing yg mencoba bangun dan pulang dari negeri mimpi,
Bangun,dan segera pergi berpaling dari segala bentuk pengharapan,

Aduhai
Bukankah saat kita memutuskan meninggalkan,
Sebenarnya hati bertanya,
Apakah akan lebih banyak menemukan,?
Atau akan lebih banyak kehilangan?

Aaah iya..
Sungguh benar kalimat bijak itu,
"Akan selalu ada masa dimana kita meninggalkan pengharapan kepada seseorang yg tak pernah mengharapkan kita untuk tinggal,
Agar menemukan seseorang yg menjadikan dirinya tempat untuk pulang,
Serta untuk kehilangan seseorang yg hanya menjadikan dirinya tempat persinggahan,"
Tentu sebuah alasan yg pantas?

Lir E,
Teruslah menjadi batuan asing,
Batuan yg mampu menggapai mentari meski lebih banyak tersengat,
Jangan ikut mereka,
Meski sendiri jadilah berbeda
Yang mencoba berdiri tegak di tengah pasir dengan warna yg sama,

Teruslah menjadi batuan asing,
karena butuh lebih dari sekedar doa dan usaha agar kamu dan aku menjadi kita

No comments:

Post a Comment